AREMA INDONESIA
Hai semua, perkenalkan aku Rosyadil Umam, seseorang yang lahir di kota Blitar tapi besar di Ngawi. Dan AREMA INDONESIA menjadi klub sepakbola kebanggaanku. Dan yang lebih membanggakan lagi, sekarang tidak terdengar nyayian dari aremania yang menyudutkan, merendahkan dan menghina supporter lain tatkala AREMA INDONESIA berlaga, baik onair ataupun offair. Salut bro.
Tapi apakah supporter lain juga mengikuti jejak Arema Indonesia yang memang dari dulu menjadi contoh bagi supporter lain? ternyata tidak! kita bisa melihat dan mendengar dengan jelas apabila team tetangga kita bermain, nyanyian yang mereka kumandangkan adalah nyanyian yang selalu merendahkan dan bahkan menghina supporter lain.
Sungguh sesuatu yang menurut saya akan membuat suasana indah ISL menjadi amburadul, karena nyanyian itu hanya akan menciptakan permusuhan antar supporter. Anehnya lagi PSSI, ataupun KOMDIS PSSI tidak menjatuhkan sangsi atau hukuman yang setimpal bagi mereka. Dan itu akan membuat mereka semakin kreatif dalam menciptakan lagu atau nyanyian yang merendahkan supporter lain.
Apakah PSSI atau KOMDIS PSSI tutup mata dan telinga pada kasus ini? dan menjadi sangat aneh apabila lagu dan nyanyian tersebut dibiarkan tetap menggema di stadion. Apa fungsi pengawas pertandingan? apakah hanya mengawasi pertandingan saja? kalau cuma begitu berarti tugasnya sama dengan supporter dan harusnya diganti nama menjadi penonton pertandingan.
Apakah pertandingan itu hanya pemain dari kedua kesebelasan, wasit dan official team saja? Tidak! tapi seluruh elemen yang terkait dengan pertandingan itu sendiri termasuk supporter. Apakah yang dimaksud pertandingan itu lancar apabila tidak ada kerusuhan ( lempar botol dsb )? tentu kita masih ingat bagaimana para pemain Persisam Putra Samarinda dipukuli di Wamena, dan laporan dari pengawas pertandingan sungguh mengejutkan banyak pihak, baik dari supporter Persisam dan seluruh masyarakat Indonesia bahwa pertandingan berjalan lancar.
Aneh! sudah jelas visum menunjukkan bahwa salah satu pemain Persisam mengalami luka akibat dipukul tapi tidak ada reaksi apa – apa dari PSSI maupun KOMDIS. Bagaimana sepakbola Indonesia bisa goes to world cup tapi kompetisi reguler masih berkutat dengan masalah – masalah yang seharusnya bisa disikapi dan diselesaikan bersama. Apakah ini bukti bobroknya PSSI, semua pasti merasakan dampak negatif dari semua permasalahan yang ada terutama dari nyanyian para supporter yang merendahkan supporter lain.
Ayolah kawan jangan melihat dari daerah mana kita lahir, karena itu hanya akan membuat kita mengenal satu sifat yakni sifat kedaerahan. Dan kalau sudah begitu sedikit banyak kita akan merendahkan kawan kita dari daerah lain. Buka mata, telinga dan hatimu PSSI! karena kemajuan sepak bola negeri ini ada di tanganmu.
Jangan hanya bangun apabila ada sangsi uang jutaan rupiah, tapi bangunlah dan lihatlah apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabmu. Hukum seberat – beratnya supporter yang menyanyikan lagu yang mengolok – olok, merendahkan dan menghina supporter lain apapun bentuk nyanyian itu.
Saya sangat berharap Aremania tidak lagi bernyanyi lagu yang merendahkan supporter lain dan say no for anarkis.
Semoga AREMA INDONESIA bisa menjadi juara ISL 2009/2010. Amin……
SALAM SATU JIWA AREMA INDONESIA
Tapi apakah supporter lain juga mengikuti jejak Arema Indonesia yang memang dari dulu menjadi contoh bagi supporter lain? ternyata tidak! kita bisa melihat dan mendengar dengan jelas apabila team tetangga kita bermain, nyanyian yang mereka kumandangkan adalah nyanyian yang selalu merendahkan dan bahkan menghina supporter lain.
Sungguh sesuatu yang menurut saya akan membuat suasana indah ISL menjadi amburadul, karena nyanyian itu hanya akan menciptakan permusuhan antar supporter. Anehnya lagi PSSI, ataupun KOMDIS PSSI tidak menjatuhkan sangsi atau hukuman yang setimpal bagi mereka. Dan itu akan membuat mereka semakin kreatif dalam menciptakan lagu atau nyanyian yang merendahkan supporter lain.
Apakah PSSI atau KOMDIS PSSI tutup mata dan telinga pada kasus ini? dan menjadi sangat aneh apabila lagu dan nyanyian tersebut dibiarkan tetap menggema di stadion. Apa fungsi pengawas pertandingan? apakah hanya mengawasi pertandingan saja? kalau cuma begitu berarti tugasnya sama dengan supporter dan harusnya diganti nama menjadi penonton pertandingan.
Apakah pertandingan itu hanya pemain dari kedua kesebelasan, wasit dan official team saja? Tidak! tapi seluruh elemen yang terkait dengan pertandingan itu sendiri termasuk supporter. Apakah yang dimaksud pertandingan itu lancar apabila tidak ada kerusuhan ( lempar botol dsb )? tentu kita masih ingat bagaimana para pemain Persisam Putra Samarinda dipukuli di Wamena, dan laporan dari pengawas pertandingan sungguh mengejutkan banyak pihak, baik dari supporter Persisam dan seluruh masyarakat Indonesia bahwa pertandingan berjalan lancar.
Aneh! sudah jelas visum menunjukkan bahwa salah satu pemain Persisam mengalami luka akibat dipukul tapi tidak ada reaksi apa – apa dari PSSI maupun KOMDIS. Bagaimana sepakbola Indonesia bisa goes to world cup tapi kompetisi reguler masih berkutat dengan masalah – masalah yang seharusnya bisa disikapi dan diselesaikan bersama. Apakah ini bukti bobroknya PSSI, semua pasti merasakan dampak negatif dari semua permasalahan yang ada terutama dari nyanyian para supporter yang merendahkan supporter lain.
Ayolah kawan jangan melihat dari daerah mana kita lahir, karena itu hanya akan membuat kita mengenal satu sifat yakni sifat kedaerahan. Dan kalau sudah begitu sedikit banyak kita akan merendahkan kawan kita dari daerah lain. Buka mata, telinga dan hatimu PSSI! karena kemajuan sepak bola negeri ini ada di tanganmu.
Jangan hanya bangun apabila ada sangsi uang jutaan rupiah, tapi bangunlah dan lihatlah apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabmu. Hukum seberat – beratnya supporter yang menyanyikan lagu yang mengolok – olok, merendahkan dan menghina supporter lain apapun bentuk nyanyian itu.
Saya sangat berharap Aremania tidak lagi bernyanyi lagu yang merendahkan supporter lain dan say no for anarkis.
Semoga AREMA INDONESIA bisa menjadi juara ISL 2009/2010. Amin……
SALAM SATU JIWA AREMA INDONESIA